DAMPAK MERGER


Akhir-akhir ini kita dikejutkan dengan berita akan mergernya sebuah perusahan swasta dengan perusahaan pemerintah yang nota bene katanya adalah dampak dari secretariat bersama atau terbentuknya sekber antara partai pendukung pemerintah dengan presiden sby.
Dalam tulisan ini yang ingin penulis sampaikan bukan kenapa dan mengapa serta kok bisa merger antara perusahaan pemerintah dengan perusahaan pengusaha yang berkoalisi dengan pemerintah. Namun yang inigin ditekankan adalah dampak dari mergernya dua perusahaan telekomunikasi tersebut.
Andrew J. Sherman dan Milledge A. Hart Dalam bukunya “Mergers & Acquisitions from A to Z” mengatakan bahwa merger dengan kata lain adalah dua perusahaan yang awalnya terpisah sekarang beroperasi dalam satu manajemen (atap) dalam mencapai tujuan strategis dan tujuan finansialnya.
Selanjutnya ia mengatakan bahwa motivasi terjadinya merger antara lain :
- Restrukturisasi perusahaan
- Persaingan harga dan skala ekonomis
- Meningkatkan proses dan teknologi
- Meningkatkan produksi
- Manajemen yang lebih baik
- Mendapatkan keuntungan dari pajak

Dengan akan bergabungnya dua perusahaan yang terbilang leader di bidang telekomunikasi khususnya CDMA dikahwatirkan akan membentuk semacam oligopoly. Oligopoly akan mengurangi tingat persaingan yang sehat dan dapat menguasai pasar serta menentukan harga jual sehingga berujung pada harga yang mahal. Untuk itu komisi pengawasan yang bergerak dalam hal monopoli dan persaingan usaha yang ada agar memperhitungkan dampak mergernya dua perusahan ini.
Saat ini Indonesia tercatat sebagai Negara dengan tarif telekomunikasi terendah dan operator terbanyak, sebelumnya tariff telekomunikasi di Indonesia berada pada peringkat ke dua termahal setelah China. Dampak dari mergernya dua prusahaan selular ini dikhawatirkan akan membawa pada kondisi tariff seperti ketika masa lalu karena persaingan di pasar sempurna tidak lagi dapat dinikmati.
Selain hal tersebut diatas menurut Dominic Fong dalam bukunya “The role of the psychological contract in affecting employee behaviour under the influence of merger and acquisition” menyatakan bahwa Dampak merger bagi karyawan antara lain adalah :
- Kepercayaan
- Keamanan pekerjaan
- Kepuasan bekerja
- Budaya kerja
Akan terjadi pengurangan tenaga kerja akibat restrukturisasi perusahaan baik di high level maupun low level, sehingga menimbulkan kegundahan di hati para manajer dan keryawan. Jika hal ini tidak diatasi dan ditangani dengan baik berakibat pada kinerja karyawan yang akan membawa perusahaan pada kondisi dengan produktivitas yang rendah yang akhirnya akan mengalami kerugian dan kebangkrutan.